Jumat, 12 November 2010

SHINee FF

huft... rasanya udah bertahun tahun saia tdk main ke blog saia sendiri... hahahaha
^^
Ini FF pertama aku. Jadi mian bila rada gaje. FF ini tumpahan dari imajinasiku yang agak terlalu berlebihan kayaknya. N settingnya ini juga hanya khayalan saja. Settingnya gabungan dari masa kerajaan yunani, Inggris dan Korea tentunya. Mian bila agak gaje.

Author: Uryuu
Cast: Key a.k.a Kim Kibum
Han Zil Ka
Lee Taemin
Choi Minho
SHINee

Zil Ka POV
“Coba tebak siapa aku??” tanya seseorang yang tiba-tiba menutup mataku dari belakang.
“Sudahlah… lepaskan tanganmu… aku tahu itu kau, Key…”
“Aish… Apa kau punya indra keenam, atau kau punya mata ketiga dibalik rambutmu itu??”
“Ha ha ha… kau terlalu banyak nonton film, Pangeran. Aku tahu, kau dari tadi sembunyi di balik pilar istana itu. Apakah hidupmu memang hanya untuk mengikutiku saja?? Hahaha…”
“Ya!! Zil ka-ah… berani-beraninya kau mengejekku. Kalau begitu, mulai saat ini aku tak akan lagi berada di dekatmu!~~~~merrong.”
“Coba saja…,“ jawabku santai sambil meneruskan merangkai bunga. Aku yakin hanya sebentar saja ia bersikap begitu. Karena ia memang tak pernah bisa jauh dariku.
Yah… Kibum atau biasa dipanggil dengan Key adalah seorang pangeran. Bukan pangeran berkuda putih atau pangeran-pangeran dalam impian kalian. Dia benar-benar seorang pangeran.
Aku bertemu pertama kali dengannya waktu di pendidikan istana pada umur 7 tahun. Dia yang merupakan salah satu kandidat terkuat putera mahkota, dijauhi oleh sebagian besar saudara-saudaranya. Waktu itu dia sangat pendiam dan selalu murung setiap hari. Tak pernah sekalipun dia bermain dengan teman-temannya. Aku yang penasaran dengan tingkahnya pun nekat mengajaknya untuk bermain karena kasihan dengannya.
“Ya!!! Apa kau tak bosan di sini terus??”
“Terserah aku~~~merrong~~”
“Aku kan hanya bertanya. Mengapa kau begitu menyebalkan. Pantas saja tak ada anak yang mau bermain denganmu.”
“Aku yang tak mau main dengan mereka kok.”
“Kalau begitu, aku yang akan memaksamu untuk bermain. Daripada merenung tak jelas disini..,” kataku dengan sambil menyeretnya.
“Ya!! Kau mau apa?? Siapa kau?? Berani-beraninya menyeretku. Aku ini pangeran tahu!!”
“Ne.. yang mulia pangeran. Aku tahu kau pengeran dari kerajaan West SHINee kan. Aku Putri kerajaan Shawol. Naneun Han Zil Ka Imnida,” jawabku dengan tak memperdulikan teriakan dan ocehannya.
Itulah pertemuan pertamaku dengannya. Dan sejak saat itu ia selalu lengket denganku. Bagi ukuran seorang pangeran, dia itu sangat cerewet seperti umma-umma. Tapi, dibalik itu, dia adalah pribadi yang bertanggung jawab dan tentu saja sangat baik hati.

Author’s POV
Key yang baru saja dari taman, sedang akan melanjutkan hal yang tadi ditinggalkannya begitu melihat Zil Ka. Ditengah perjalanan ia bertemu dengan penasihatnya.
“Pangeran, pertemuan antarkerajaan akan diadakan besok. Jadi mohon anda mempersiapkan diri anda,” kata penasihat istana, Choi Minho, “Jangan terlalu memeras tenaga anda.”
“Ne… aku akan mempersiapkan diriku. Dan jangan berbicara terlalu formal begitu Minho. Kaku rasanya,” kata Key pada Minho, yang sudah dianggapnya sebagai saudara.
“Ne….,” jawab Minho sambil tersenyum manis.
Tak lama kemudian Zil Ka lewat dari arah berlawanan. Ia sedang membawa seikat bunga yang baru saja diambilnya dari kebun.
“Ya!! Zil Ka, mau kemana kau?? Ayo kita jalan-jalan!!” kata Key dengan semangat.

Zil Ka POV
Aku yang baru saja selesai merangkai bunga dan akan kembali ke rumahku. Kalian pasti bertanya-tanya mengapa aku sering berada di kerajaannya daripada kerajaanku.
Kerajaanku sangat dekat dengan kerajaan West SHINee. Dan pada dasarnya aku memang tidak suka hidup di lingkungan istanaku. Aku lebih memilih hidup di dekat rakyat. Maka dari itu Key menyuruhku untuk membangun rumah dekat kerajaannya saja padahal aku tahu kalau itu pasti hanya akal-akalannya saja agar labih mudah bertemu denganku.
Tetapi aku tetap menyetujuinya. Appaku membangunkan sebuah rumah dekat dengan kerajaan West SHINee. Aku tidak tinggal sendiri di rumah baruku itu. Namdongsaeng angkatku yang paling dekat denganku, Lee Taemin, merengek pada appa agar diizinkan ikut. Dan appaku pun tak bisa menolak keinginannya.
Ketika aku sedang akan menuju rumahku, aku mendengar suara yang tak asing lagi berseru dengan semangatnya.
“Ya!! Zil Ka, mau kemana kau?? Ayo kita jalan-jalan!!” kata Key dengan semangat.
“Kibum-ah…. Kau bilang tadi kalau kau tak mau berada di dekatku. Mengapa kau malah mengajakku jalan-jalan?” kataku menggodanya, “Minho-sshi… Ayo kita jalan-jalan.”
“Zil ka-ah… Kenapa kau tak mau jalan-jalan denganku, dan malah mengajak Minho. Dan juga, kapan aku mengucapkan kata-kata terkutuk itu,” kata Key dengan cemberut.
Dasar Key. Benar-benar sudah pikun dia. Padahal baru saja dia mengucapkan kata-kata yang dianggapnya terkutuk itu beberapa menit yang lalu. Lagian kalau dia mengganggap kata-kata itu terkutuk, mengapa beberapa menit yang lalu dia mengatakannya. Dasar anak aneh.
“Kibum-ah… kau baru saja mengucapkan kata-kata yang kau anggap terkutuk itu beberapa menit yang lalu. Kenapa sekarang kau sudah lupa??”
“Aku tak merasa mengucapkannya. Ayolah Zil Ka-ah……. Minho-sshi… kau lanjutkan saja pekerjaanmu itu. Atur segala keperluan buat besok,” kata Key pada Minho yang sejak tadi hanya tersenyum melihat tingkah kami.
“Ne, Pangeran,” jawab Minho dengan senyuman manisnya itu.
“Minho-sshi… Mau kemana kau?? Ay…,” belum selesai aku bicara, tangan Key tiba-tiba membekap mulutku. Dan dia langsung menggendongku dipundaknya. Bunga yang sedang kubawa pun langsung berjatuhan.
“Ya!! Kibum-ah.. turunkan aku… kau kira aku karung beras!! Turunkan aku!!! apa kau tidak malu, kita jadi tontonan tau,” teriakku. Kami memang menjadi tontonan para pengawal dan juga pelayan istana. Mereka hanya geleng-geleng kepala sambil tersenyum melihat tingkah kami. Wajahku terasa panas. Aku malu sekali. Mungkin mukaku sudah merah padam saat ini.
“Diamlah Zil Ka-ah. Kalau kau terus meronta. Kita akan jatuh,” jawab Key dengan santainya.
“Turunkan aku Key. Aku sangat malu.”
“Tapi kau harus janji mau menemaniku jalan-jalan,” kata Key.
“Oke.. Oke…. Kita jalan-jalan sekarang,” jawabku. Dan Key-pun langsung menurunkanku.
“Kajja…,” katanya dengan semangat dengan menarik tanganku.

TBC

1 komentar:

uryuu 93 mengatakan...

haha....
saia rada malas ngepost hal-hal lain...
lagi sibuk2nya...